Halaman

    Social Items

loading...
loading...
Sayyidina Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang sahabat yang cerdas. Ia kerap kali menjadi referensi jikalau para sahabat mendapati persoalan. Kecerdasannya tidak diragukan lagi manakala Rasulullah menawarkan testimoni eksklusif wacana hal itu. Kata Rasulullah, dirinya yaitu gudangya ilmu, sementara Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu kunci atau pintunya ilmu. 

Sayyidina Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat usianya sepuluh tahun. Hal itu menjadikannya sebagai orang yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan anak-anak. Selain menjadi umat Rasulullah di masa-masa awal usaha Islam, Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu sepupu Rasulullah. Kondisi itu menimbulkan Sayyidina Ali sering bersama dan berinteraksi dengan Rasulullah. Bahkan saat Rasulullah hendak dikepung dan hendak dibunuh oleh para elit kaum musyrik Makkah, Sayyidina Ali lah yang menggantikan posisi Rasulullah di dalam rumahnya.  

Hal ini menjadi ‘keuntungan’ tersendiri bagi Sayyidina Ali. Dekat dengan Rasulullah menciptakan Sayyidina Ali mendapat banyak informasi, terutama yang berkaitan dengan risalah kenabian. Maka tidak heran jikalau ada sahabat yang bertanya kepada Sayyidina Ali wacana suatu hal. 

Hingga ada salah seorang sahabat yang ‘penasaran’ dengan Sayyidina Ali. Maksudnya, sahabat tersebut ingin tau kalau-kalau ada pesan dari Rasulullah yang hanya diperuntukkan atau dikhususkan untuk Sayyidina Ali.

“Wahai Amirul Mukminin! Pesan Rasulullah saw. apakah yang hanya dirahasiakan dan dikhususkan kepadanya?” tanya sahabat tersebut.

Sayyidina Ali menjawab kalau tidak ada pesan khusus untuknya dari Rasulullah, sebagaimana yang ditanyakan sahabat tersebut. Namun kata Sayyidina Ali, Rasulullah memberitahukan kepadanya wacana empat orang yang dilaknat Allah, sebagaimana hadits Riwayat Muslim dari Abu Thufail Amir bin Watsilah:

Pertama, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda bahwa ridha Allah itu ada pada ridha orang renta dan marah Allah itu juga ada pada marah orang tua.

Dalam hadits lain, riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah menyebut kalau melaknat kedua orang renta termasuk dari dosa-dosa paling besar. 



Kedua, Allah melaknat orang yang menyembelih binatang dengan menyebut nama selain Allah. Selain menciptakan Allah melaknat, menyembelih binatang dengan tidak menyebut nama Allah menciptakan binatang tersebut menjadi haram dikonsumsi. 

Ketiga, Allah melaknat orang yang melindungi pendusta. Allah juga akan marah kepada seseorang yang melindungi pelaku kriminal, pencuri, dan pendusta. 

Keempat, Allah melaknat orang-orang yang mengubah batas tanah. Selain dilaknat, orang-orang yang mengambil tanah orang lain secara zalim juga akan mendapat siksaan yang pedih di alam abadi kelak. Sesuai hadits Rasulullah, jenis orang keempat ini akan disiksa dengan dikalungkan padanya tujuh lapis bumi tanggapan mengubah batas tanah atau mengambil tanah orang lain secara zalim.

Wallahu A’lam


Sumber: Situs PBNU

Empat Orang Yang Dilaknat Allah Berdasarkan Rasulullah

TUKANG SHARE
Sayyidina Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang sahabat yang cerdas. Ia kerap kali menjadi referensi jikalau para sahabat mendapati persoalan. Kecerdasannya tidak diragukan lagi manakala Rasulullah menawarkan testimoni eksklusif wacana hal itu. Kata Rasulullah, dirinya yaitu gudangya ilmu, sementara Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu kunci atau pintunya ilmu. 

Sayyidina Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat usianya sepuluh tahun. Hal itu menjadikannya sebagai orang yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan anak-anak. Selain menjadi umat Rasulullah di masa-masa awal usaha Islam, Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu sepupu Rasulullah. Kondisi itu menimbulkan Sayyidina Ali sering bersama dan berinteraksi dengan Rasulullah. Bahkan saat Rasulullah hendak dikepung dan hendak dibunuh oleh para elit kaum musyrik Makkah, Sayyidina Ali lah yang menggantikan posisi Rasulullah di dalam rumahnya.  

Hal ini menjadi ‘keuntungan’ tersendiri bagi Sayyidina Ali. Dekat dengan Rasulullah menciptakan Sayyidina Ali mendapat banyak informasi, terutama yang berkaitan dengan risalah kenabian. Maka tidak heran jikalau ada sahabat yang bertanya kepada Sayyidina Ali wacana suatu hal. 

Hingga ada salah seorang sahabat yang ‘penasaran’ dengan Sayyidina Ali. Maksudnya, sahabat tersebut ingin tau kalau-kalau ada pesan dari Rasulullah yang hanya diperuntukkan atau dikhususkan untuk Sayyidina Ali.

“Wahai Amirul Mukminin! Pesan Rasulullah saw. apakah yang hanya dirahasiakan dan dikhususkan kepadanya?” tanya sahabat tersebut.

Sayyidina Ali menjawab kalau tidak ada pesan khusus untuknya dari Rasulullah, sebagaimana yang ditanyakan sahabat tersebut. Namun kata Sayyidina Ali, Rasulullah memberitahukan kepadanya wacana empat orang yang dilaknat Allah, sebagaimana hadits Riwayat Muslim dari Abu Thufail Amir bin Watsilah:

Pertama, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda bahwa ridha Allah itu ada pada ridha orang renta dan marah Allah itu juga ada pada marah orang tua.

Dalam hadits lain, riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah menyebut kalau melaknat kedua orang renta termasuk dari dosa-dosa paling besar. 



Kedua, Allah melaknat orang yang menyembelih binatang dengan menyebut nama selain Allah. Selain menciptakan Allah melaknat, menyembelih binatang dengan tidak menyebut nama Allah menciptakan binatang tersebut menjadi haram dikonsumsi. 

Ketiga, Allah melaknat orang yang melindungi pendusta. Allah juga akan marah kepada seseorang yang melindungi pelaku kriminal, pencuri, dan pendusta. 

Keempat, Allah melaknat orang-orang yang mengubah batas tanah. Selain dilaknat, orang-orang yang mengambil tanah orang lain secara zalim juga akan mendapat siksaan yang pedih di alam abadi kelak. Sesuai hadits Rasulullah, jenis orang keempat ini akan disiksa dengan dikalungkan padanya tujuh lapis bumi tanggapan mengubah batas tanah atau mengambil tanah orang lain secara zalim.

Wallahu A’lam


Sumber: Situs PBNU

No comments