Rasulullah adalah orang yang istimewa. Beliau Nabi dan Rasul terakhir Allah di muka bumi ini. Ajaran agama Islam yang dibawanya menjadi penyempurna atas pedoman Tauhid yang dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Oleh karena itu, Allah menunjukkan kekhususan atau keistimewaan kepada Rasulullah. Sesuatu yang hanya ada dan berlaku pada Rasulullah, tidak pada nabi, rasul ataupun manusia yang lainnya.
Keistimewaan Rasulullah tidak hanya dikala ia berada di dunia mirip menjadi rahmat bagi semesta alam, dihalalkan harta rampasan perang baginya dan pengikutnya, menjadi penutup para nabi, dan lainnya, namun juga dikala di alam abadi kelak. Merujuk kitab “Syakhshiyatu Ar-Rasul”, setidaknya ada delapan kekhususan atau keistimewaan yang diberikan Allah kepada Rasulullah di alam abadi kelak.
Pertama, orang yang pertama dibangkitkan. Di dalam Islam, dunia adalah ladang amal. Sementara alam abadi adalah ladang panen. Jadi, umat manusia yang meninggal pasti akan dibangkitkan kembali di alam abadi kelak untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya. Siapa yang dibangkitkan paling awal ternyata tidak tergantung siapa yang dulu meninggal. Berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah adalah orang yang pertama dibangkitkan di alam abadi nanti.
“Aku adalah penghulu dari seluruh anak Adam di hari kiamat. Aku orang pertama yang dibelah kuburnya,” kata Rasulullah.
Kedua, pemberi syafaat. Di hari selesai zaman nanti, manusia berbondong-bondong mendatangi para nabi dan rasul untuk meminta syafaatnya. Namun, nabi dan rasul yang didatangi tidak mampu menunjukkan syafaat. Kemudian mereka mendatangi Rasulullah untuk meminta syafaatnya. Karena Rasulullah adalah satu-satunya orang yang diberi hak untuk menunjukkan syafaat, maka ia memintakan ampun semoga mereka terbebas dari siksa api neraka.
Ketiga, pembawa bendera Al-Hamdu. Dikisahkan, bahwa pada dikala hari selesai zaman nanti manusia ditempatkan di padang mahsyar. Mereka berkumpul di bawah bendera orang yang diikutinya dan dicintainya. Pada dikala itu, Rasulullah membawa bendera Al-Hamdu (pujian). Sebuah bendera yang paling tinggi dan paling mulia. Pada nabi dan rasul pun berkumpul di bawah bendera Al-Hamdu ini.
Keempat, delegasi yang berbicara atas nama makhluk seluruhnya. Di akhirat, Rasulullah adalah pemimpin seluruh makhluk. Beliau menjadi juru bicara seluruh makhluk di hadapan Allah swt.
“Pada hari selesai zaman saya menjadi imam para nabi, khatib mereka, dan pemilik syafaat mereka tanpa kesombongan,” ucap Rasulullah.
Kelima, orang pertama yang melewati jembatan neraka. Disebutkan bahwa nanti di alam abadi ada jembatan (sirath) yang dibentangkan antara tepi neraka jahanam, Rasulullah adalah orang pertama yang berhasil melewati jembatan tersebut. Umatnya mengikutinya di belakangnya.
Keenam, orang yang pertama memasuki surga. Rasulullah adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga dan yang pertama kali memasukinya. Bahkan, di dalam hadits riwayat Muslim disebutkan bahwa malaikat tidak akan membukakan pintu surga kecuali Rasulullah yang mengetuk dan memasukinya untuk pertama kali.
Ketujuh, orang yang memiliki derajat paling tinggi di surga. Allah swt. memberikan Rasulullah derajat yang paling tinggi di surga kelak. Apapun yang diminta Rasulullah, pasti akan dikabulkan Allah.
“Barang siapa yang memohon kepadaku ‘Al-Wasilah’, maka pasti menerima syafaat dariku,” kata Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim.
Kedelapan, pemilik telaga al-Kautsar. Rasulullah adalah satu-satunya orang yang diberikan telaga al-Kautsar oleh Allah. Bahkan nabi dan rasul lainnya pun tidak mendapatkannya.
“Ketika saya berjalan di surga, tiba-tiba saya melihat sungai yang kedua sisinya bangunan dan permata lu’lu’ yang memiliki lubang. Aku (Rasulullah) bertanya: Wahai Jibril apa ini? Dia menjawab: Ini ada al-Kautsar yang dianugerahkan Tuhanmu kepadamu. Tanahnya atau wewangiannya dari minyak misk yang sangat wangi,” kata Rasulullah hadits riwayat Bukhari.
Wallahu A’lam
Sumber: Situs PBNU
Sumber https://romanacinta.blogspot.com/