Nama lengkapnya Flavius Heraclius Augustus. Seorang putra dari pasangan Constan II dan Fausta. Ia menjadi penguasa tertinggi Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium pada sejak 5 Oktober 610 M hingga 11 Februari 641 M. Tercatat, beberapa kali Heraclius bersitegang dengan kaum Muslim. Salah satunya pada saat perang Yarmuk, pertempuran yang terjadi empat tahun setelah Nabi Muhammad saw. wafat.
Setelah mengetahui Damaskus dan Emesa jatuh lepas dari kekuasaan Bizantium, Heraclius memimpin langsung puluhan hingga ratusan ribu pasukan melawan kaum Muslim. Hingga alhasil terjadilah pertempuran Yarmuk yang terjadi di sekitar sungai Yarmuk, Yordania. Meski menang dalam jumlah pasukannya, namun peperangan dimenangkan pihak kaum Muslim.
Dalam bukunya The History of the Decline and Fall of the Roman Empire, Edward Gibbon menilai bahwa Heraclius ialah salah seorang pemimpin yang luar biasa. Namun sayangnya, ia tidak konsisten. Di final pemerintahannya, Heraclius menjadi kemalasan, takhayul, dan tidak berdaya melawan malapetaka.
Dikisahkan, bahwa suatu saat Heraclius mengajukan beberapa pertanyaan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan, Khalifah pertama Dinasti Umayyah. Entah apa maksud pengajuan pertanyaan tersebut. Apakah untuk mengujinya atau betul-betul ingin menerima jawaban. Namun yang pasti, sederet pertanyaan tersebut sangat sulit hingga membuat Muawiyah mengernyitkan dahi.
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam surat Heraclius untuk Muawiyah sebagaimana yang tertera dalam buku Islamic Golden Stories: Para Pemimpin yang Menjaga Amanah:
Salam Sejahtera kami sampaikan kepada Anda. Mohon kiranya Anda memberitahukan kepada kami, ucapan apa yang paling disenangi Tuhan, kedua, ketiga, keempat, dan kelima? Siapa hamba yang paling mulia? Siapa perempuan yang paling mulia? Ada empat hal yang di dalamnya terdapat ruh, tetapi tidak bersemayam dalam rahim? Kubur apa yang berjalan membawa penghuninya?
Muawiyah bin Abu Sufyan langsung memanggil para ulama penasihatnya. Namun sayang, tak satu pun dari mereka yang mampu menjawab sederet pertanyaan dari Heraclius tersebut. Lalu satu dari mereka ada yang usul biar sang khalifah menanyakannya kepada Abdullah bin Abbas. Salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang sangat cerdas, alim, dan memiliki kekuatan hafalan yang kuat. Saudara sepupu Nabi Muhammad saw. ini dikenal sebagai seorang andal tafsir Al-Qur’an.
Muawiyah bin Abu Sufyan mengirimkan utusan ke Abdullah bin Abbas dengan membawa beberapa pertanyaan dari Heraclius tersebut. Abdullah bin Abbas kemudian membalas surat Muawiyah dengan menyertakan jawaban. Ucapan yang paling disukai Allah ialah La ilaha illa Allah (Tiada Tuhan selain Allah). Alasannya, kalimat tersebut menjadi dasar atas diterimanya semua amal perbuatan. Ucapan kedua ialah Subhanallah (Maha Suci Allah). Menurut Abdullah bin Abbas, semua makhluk di alam semesta ini shalat dengan cara mengucapkan lafal Subhanallah.
Selanjutnya ialah Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah). Keempat ialah Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Dan terakhir La haula wala quwwata illa billah (Tidak ada daya dan upaya selain dengan daya dan upaya Allah).
Abdullah bin Abbas menjawab, Nabi Adam as. ialah hamba yang paling mulia. Mengapa? Karena Nabi Adam as. diciptakan langsung Allah dan diajarkan beberapa nama. Sementara Maryam ialah perempuan yang paling mulia di dunia ini.
Untuk pertanyaan, Ada empat hal yang di dalamnya terdapat ruh, tetapi tidak bersemayam dalam rahim?. Abdullah bin Abbas menjawab Nabi Adam as., Hawa, tongkat Nabi Musa as., dan domba kurban Nabi Ibrahim. Adapun pertanyaan terakhir; kubur yang membawa penghuninya ialah perut ikan paus yang menelan Nabi Yunus as.
Muawiyah bin Abu Sufyan merasa puas dengan jawaban-jawaban yang diperoleh dari Abdullah bin Abbas tersebut. Jawaban itu kemudian dikirim ke Heraclius yang berada di Konstantinopel.
Wallahu A’lam
Sumber: Situs PBNU
Sumber https://romanacinta.blogspot.com/
No comments