Halaman

    Social Items

loading...
loading...
Suatu saat Mbak Alissa Wahid pernah bercerita kepada saya, kalau dia sering sowan KH. Maimoen Zubair dan ibarat biasa, mencium tangan beliau. Kemudian tanpa risih, Kyai Sepuh yang Khos ini membalas dengan mencium tangan Mbak Alissa.

Kenapa? Karena bagi Mbah Mun, Mbak Alissa ialah cicit Hadratussyaikh, guru Mbah Moen.

Bahkan dalam sebuah dongeng yang sangat populer, Syaikhona Kholil Bangkalan melarang murid-muridnya menaiki kuda dari Bima (NTB), apalagi menjadikannya penarik dokar. Kenapa? Karena Syeikh Abdul Gani Albimawy, guru Syaikona itu dari Bima.

Keluarga Gus Dur sowan ke rumah Mbah Maimoen
Mbah Maimoen silaturahmi ke rumah Gus Dur


Siapapun yang pernah berguru ta’lim muta’alim tahu, mereka yang ditinggikan derajatnya itu bukan hanya alasannya ialah keilmuannya, tapi etika atau sikap terhadap guru dan orang tua.

Makara paham ya Gaes, kenapa banyak yang marah. Ini bukan hanya soal doa yang tertukar atau guyonan politik nggak mutu itu. Tapi etika santri dengan Kyai, Guru…


Sumber: bangkitmedia.com

Penghormatan Kh. Maimoen Zubair Kepada Putri Gus Dur

TUKANG SHARE
Suatu saat Mbak Alissa Wahid pernah bercerita kepada saya, kalau dia sering sowan KH. Maimoen Zubair dan ibarat biasa, mencium tangan beliau. Kemudian tanpa risih, Kyai Sepuh yang Khos ini membalas dengan mencium tangan Mbak Alissa.

Kenapa? Karena bagi Mbah Mun, Mbak Alissa ialah cicit Hadratussyaikh, guru Mbah Moen.

Bahkan dalam sebuah dongeng yang sangat populer, Syaikhona Kholil Bangkalan melarang murid-muridnya menaiki kuda dari Bima (NTB), apalagi menjadikannya penarik dokar. Kenapa? Karena Syeikh Abdul Gani Albimawy, guru Syaikona itu dari Bima.

Keluarga Gus Dur sowan ke rumah Mbah Maimoen
Mbah Maimoen silaturahmi ke rumah Gus Dur


Siapapun yang pernah berguru ta’lim muta’alim tahu, mereka yang ditinggikan derajatnya itu bukan hanya alasannya ialah keilmuannya, tapi etika atau sikap terhadap guru dan orang tua.

Makara paham ya Gaes, kenapa banyak yang marah. Ini bukan hanya soal doa yang tertukar atau guyonan politik nggak mutu itu. Tapi etika santri dengan Kyai, Guru…


Sumber: bangkitmedia.com

No comments