Halaman

    Social Items

loading...
loading...

       Keduanya memiliki kesamaan pada aspek tertentu juga memikiki perbedaan pada aspek yang lain. Terlepas dari apa kesamaannya dan apa perbedaannya, kedua masalah ini pasti terdapat yang namanya takdzib dan nasyrul kadzib yaitu menuduh seseorang sebagai pembohong dan menyebarkan kebohongan. Aspek inilah yang menarik untuk diperhatikan.
     
 Ketika para Rasul berdakwah kepada orang-orang kafir dengan membawa program serta visi misi yang jelas seperti di akhirat ada surga dan neraka, adanya hari kebangkitan dan sebagainya maka mereka malah menyatakan bahwa Rasul tersebut sebagai ساحركذاب، ساحرمبين، شاعر مجنون dan lain sebagainya. Padahal para Rasul sudah dibekali sebuah prestasi (mukjizat) yang mana mereka tidak mampu menandingi bahkan menirunya.
     
 Sebagai catatan penting, mengapa mereka memberi pernyataan demikian karena mereka merasa tidak bisa menandingi terhadap apa yang disampaikan Rasul serta mereka tidak bisa menyebutkan prestasi dari berhala yang mereka sembah. Akhirnya muncullah sebuah takdzib dengan menuduh Rasul sebagai penyihir dan pembohong, dan diteruskan dengan nasyrul kadzib dengan menyebar luaskan tuduhan palsu tersebut kepada masyrakat luas agar masyarakat jangan sampai mengikuti dakwah Rasul.
     
Jika ada yang bertanya"tentang dakwah Rasul terhadap orang-orang kafir jika dikontektualisasikan pada kampanye pilpres masa kini, mana yang berkampanye mirip dakwah para Rasul dan mana yang merespon seperti orang-orang kafir?". Jawabanya adalah وكم من سروحكمةنبهت عليهما الإشارةولم تبينهما العبارة artinya banyak makna rahasia dan hikmah yang bisa dipaham secara tersirat (dengan isyarat) meskipun tidak dinyatakan dengan ungkapan kata. Maksudnya tanpa dijelaskan secara perkataan jawabannya sudah bisa dipaham dengan akal sehat dan hati yang tenang.
     
 Jika ada yang bertanya lagi "tulisan ini masuk kategori dakwah atau kampanye?" maka jawabnya adalah mungkin untuk dakwah saja, mungkin untuk kampanye saja, mungkin untuk kampanye disertai dakwah atau bahkan tidak dakwah juga tidak kampanye, yaitu sekedar iseng atau curhat. الله تعالى أعلم بالصواب



sumber: https://www.facebook.com/santri.kuno.31

Antara Dakwah Dan Kampanye

TUKANG SHARE
       Keduanya memiliki kesamaan pada aspek tertentu juga memikiki perbedaan pada aspek yang lain. Terlepas dari apa kesamaannya dan apa perbedaannya, kedua masalah ini pasti terdapat yang namanya takdzib dan nasyrul kadzib yaitu menuduh seseorang sebagai pembohong dan menyebarkan kebohongan. Aspek inilah yang menarik untuk diperhatikan.
     
 Ketika para Rasul berdakwah kepada orang-orang kafir dengan membawa program serta visi misi yang jelas seperti di akhirat ada surga dan neraka, adanya hari kebangkitan dan sebagainya maka mereka malah menyatakan bahwa Rasul tersebut sebagai ساحركذاب، ساحرمبين، شاعر مجنون dan lain sebagainya. Padahal para Rasul sudah dibekali sebuah prestasi (mukjizat) yang mana mereka tidak mampu menandingi bahkan menirunya.
     
 Sebagai catatan penting, mengapa mereka memberi pernyataan demikian karena mereka merasa tidak bisa menandingi terhadap apa yang disampaikan Rasul serta mereka tidak bisa menyebutkan prestasi dari berhala yang mereka sembah. Akhirnya muncullah sebuah takdzib dengan menuduh Rasul sebagai penyihir dan pembohong, dan diteruskan dengan nasyrul kadzib dengan menyebar luaskan tuduhan palsu tersebut kepada masyrakat luas agar masyarakat jangan sampai mengikuti dakwah Rasul.
     
Jika ada yang bertanya"tentang dakwah Rasul terhadap orang-orang kafir jika dikontektualisasikan pada kampanye pilpres masa kini, mana yang berkampanye mirip dakwah para Rasul dan mana yang merespon seperti orang-orang kafir?". Jawabanya adalah وكم من سروحكمةنبهت عليهما الإشارةولم تبينهما العبارة artinya banyak makna rahasia dan hikmah yang bisa dipaham secara tersirat (dengan isyarat) meskipun tidak dinyatakan dengan ungkapan kata. Maksudnya tanpa dijelaskan secara perkataan jawabannya sudah bisa dipaham dengan akal sehat dan hati yang tenang.
     
 Jika ada yang bertanya lagi "tulisan ini masuk kategori dakwah atau kampanye?" maka jawabnya adalah mungkin untuk dakwah saja, mungkin untuk kampanye saja, mungkin untuk kampanye disertai dakwah atau bahkan tidak dakwah juga tidak kampanye, yaitu sekedar iseng atau curhat. الله تعالى أعلم بالصواب



sumber: https://www.facebook.com/santri.kuno.31

No comments