Halaman

    Social Items

loading...
loading...
Setelah menerima tekanan yang begitu hebat dari kafir Quraisy Mekah, kesannya Rasulullah dan para pengikutnya menerima perintah untuk berhijrah (bermigrasi) ke Madinah. Sebuah perpindahan yang tidak biasa. Bukan hanya untuk menghindari ancaman dan penindasan kafir Quraisy Mekah, tapi juga sebagai upaya untuk menyelamatkan dan membuatkan agama Islam.

Akan tetapi, perjalanan Rasulullah dari Mekah ke Madinah sangat berat. Nyawa taruhannya. Para musuh terus memburu bahkan hingga Rasulullah meninggalkan Mekah. Untuk itu, banyak sekali upaya dilakukan untuk ‘mengelabuhi’ pihak musuh. Salah satunya menghapus jejak kaki Rasulullah dikala tengah berhijrah ke Madinah. Maklum, orang Arab padang pasir sangat berilmu dan hebat mencari jejak-jejak kaki di gurun pasir.

Adalah Amir bin Fuhayra yang ditugaskan untuk menghapus jejak kaki Rasulullah dan Abu Bakar as-Siddiq. Dulunya, dia adalah seorang penggembala. Lalu dibeli Abu Bakar sebagai budak dan disuruh menggembala domba-dombanya. Nantinya, Abu Bakar memerdekakannya dari statusnya sebagai budak. Hingga kesannya ia menjadi salah satu sahabat Rasulullah.

Seperti dikutip buku Muhammad: Kisah Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Amir bin Fuhayra diperintahkan Abu Bakar untuk mengikuti perjalanan mereka. Sambil menggembala kambing, Amir bin Fuhayra menghapus jejak kaki Rasulullah, Abu Bakar, serta Abdullah bin Abu Bakar dan hewan tunggangannya dari mulai rumah Abu Bakar hingga Gua Tsur. 

Sesampainya di Gua Tsur, Abu Bakar menyuruh anaknya, Abdullah, untuk kembali ke Mekah, bersama dengan Amir bin Fuhayra. Ia ditugaskan untuk menghimpun informasi perihal apa rencana dan seni manajemen kafir Quraisy sesudah mengetahui bahwa Rasulullah telah meninggalkan Mekah. 



Selama Abdullah mencari informasi terkait pihak musuh, Amir bin Fuhayra kembali bertugas menggembala domba-domba Abu Bakar bersama dengan teman-temannya yang lain. Keesokan harinya, sesudah menerima informasi yang valid, Abdullah dan Amir bin Fuhayra berangkat ke Gua Tsur, daerah dimana Rasulullah dan ayahnya tinggal sementara. Lagi-lagi, Amir bin Fuhayra ditugaskan untuk menutupi jejak Abdullah. 

Kepada Rasulullah dan ayahnya, Abdullah melaporkan bahwa kafir Quraisy membuat sayembara. Siapapun yang berhasil menemukan dan membawa Rasulullah kembali ke Mekah, maka ia akan menerima hadiah 100 ekor unta. Berkat Allah, Rasulullah dan Abu Bakar selamat dari kejaran pihak musuh.

Wallahu A’lam


Sumber: Situs PBNU

Sumber https://romanacinta.blogspot.com/

Kisah Penggembala Yang Menyelamatkan Nyawa Nabi

TUKANG SHARE
Setelah menerima tekanan yang begitu hebat dari kafir Quraisy Mekah, kesannya Rasulullah dan para pengikutnya menerima perintah untuk berhijrah (bermigrasi) ke Madinah. Sebuah perpindahan yang tidak biasa. Bukan hanya untuk menghindari ancaman dan penindasan kafir Quraisy Mekah, tapi juga sebagai upaya untuk menyelamatkan dan membuatkan agama Islam.

Akan tetapi, perjalanan Rasulullah dari Mekah ke Madinah sangat berat. Nyawa taruhannya. Para musuh terus memburu bahkan hingga Rasulullah meninggalkan Mekah. Untuk itu, banyak sekali upaya dilakukan untuk ‘mengelabuhi’ pihak musuh. Salah satunya menghapus jejak kaki Rasulullah dikala tengah berhijrah ke Madinah. Maklum, orang Arab padang pasir sangat berilmu dan hebat mencari jejak-jejak kaki di gurun pasir.

Adalah Amir bin Fuhayra yang ditugaskan untuk menghapus jejak kaki Rasulullah dan Abu Bakar as-Siddiq. Dulunya, dia adalah seorang penggembala. Lalu dibeli Abu Bakar sebagai budak dan disuruh menggembala domba-dombanya. Nantinya, Abu Bakar memerdekakannya dari statusnya sebagai budak. Hingga kesannya ia menjadi salah satu sahabat Rasulullah.

Seperti dikutip buku Muhammad: Kisah Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Amir bin Fuhayra diperintahkan Abu Bakar untuk mengikuti perjalanan mereka. Sambil menggembala kambing, Amir bin Fuhayra menghapus jejak kaki Rasulullah, Abu Bakar, serta Abdullah bin Abu Bakar dan hewan tunggangannya dari mulai rumah Abu Bakar hingga Gua Tsur. 

Sesampainya di Gua Tsur, Abu Bakar menyuruh anaknya, Abdullah, untuk kembali ke Mekah, bersama dengan Amir bin Fuhayra. Ia ditugaskan untuk menghimpun informasi perihal apa rencana dan seni manajemen kafir Quraisy sesudah mengetahui bahwa Rasulullah telah meninggalkan Mekah. 



Selama Abdullah mencari informasi terkait pihak musuh, Amir bin Fuhayra kembali bertugas menggembala domba-domba Abu Bakar bersama dengan teman-temannya yang lain. Keesokan harinya, sesudah menerima informasi yang valid, Abdullah dan Amir bin Fuhayra berangkat ke Gua Tsur, daerah dimana Rasulullah dan ayahnya tinggal sementara. Lagi-lagi, Amir bin Fuhayra ditugaskan untuk menutupi jejak Abdullah. 

Kepada Rasulullah dan ayahnya, Abdullah melaporkan bahwa kafir Quraisy membuat sayembara. Siapapun yang berhasil menemukan dan membawa Rasulullah kembali ke Mekah, maka ia akan menerima hadiah 100 ekor unta. Berkat Allah, Rasulullah dan Abu Bakar selamat dari kejaran pihak musuh.

Wallahu A’lam


Sumber: Situs PBNU

Sumber https://romanacinta.blogspot.com/

No comments